Construction Of Death Penalty Legal Arrangements in Indonesia

Authors

  • Padlah RIYADI Sultan Adam High School of Law, Banjarmasin, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38142/jpls.v1i1.32

Keywords:

Death penalty,, The latest Criminal Code, Criminal sanctions

Abstract

Purpose - This study aims to investigate and understand the construction of death penalty legal arrangements in Indonesia.

Methodology - This study uses document analysis to examine various documents, such as texts, records, official reports, personal diaries, or historical documents, that provide valuable insights for this study.

Findings - The issuance of capital punishment as the primary punishment became an alternative (exceptional) special punishment that is based on three main ideas. From the point of view of the objective of the death penalty punishment, in essence, it is not the main or main means to regulate, discipline and improve individuals or society. The death penalty is only a means of exception. So, the death penalty is likened to amputation or surgery in the medical field, which is not the main medicine but the last medicine. Second, the concept of capital punishment as a special punishment departs from the idea of mono-dualistic balance. This idea is oriented towards balancing public interest or protecting society and paying attention to individual interests or protection, with a probationary period of 10 years. Third, the maintenance of capital punishment, even though it is a special punishment, is also based on avoiding societal demands or reactions that are revengeful or extra-legal.

Implication - This study has implications for policy, public awareness, comparative analysis, human rights advocacy, and future research directions. Its findings can contribute to informed decision-making, public discourse, and efforts to promote a more just and humane legal system.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Padlah RIYADI, Sultan Adam High School of Law, Banjarmasin, Indonesia

 

 

References

Nawawi, A. B. (2005). Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. PT. Citra

Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia PBB, 1948.

Erdianto, E. (2014). Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Hamzah, A. (2008). Perbandingan Hukum Pidana Beberapa Negara. Jakarta: Sinar Grafika.

Hamzah, A., & Sumangelipu, A. (1985). Pidana Mati di Indonesia di Masa Lalu Kini dan di Masa Depan. Jakarta: Ghalian Indonesia.

Kitab Undang-undang Hukum Pidana

Peraturan Presiden No. 5/1959

Perpu No. 21/1959

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 11.PK/PID/2002, tertanggal 29 April 2002

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 75.K/Pid/2001, tanggal 18 April 2001

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 065/PUU-II/2004 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia terhadap UUD Tahun 1945

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-VI/2008 tentang Pengujian Undang-udang No. 2/Pnps/1964 tentang Tata Cara Pelakasaan Hukuman Mati yang dijatuhkan oleh Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum andMiliter terhadap UUD Tahun 1945

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 2-3/PUU-V/2007 tentang Pengujian Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 2-3/PUU-V/2007 tentang Pengujian Udang-undang Nomor 22 Tahun 1997 terhadap UUD 1945

Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 255/PID.B/2000/PN.TNG., tanggal 22 Agustus 2000

Putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor 289/PID/2000/PT.BDG., tanggal 17 Oktober 2000

Undang-undang Darurat No. 12/1951

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-undang No. 11/PNPS/1963

Undang-undang No. 15/2003 Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2002 TentangPemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang-Undang

Undang-undang No. 24/2003 jo No. 8/2011 tentang Mahkamah Konstitusi

Undang-undang No. 26/2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

Undang-undang No. 27/1997 tentang Narkotika sebagaimana dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 2-3/PUU-V/2007

Undang-undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Undang-undang No. 4/1976 tentang Perubahan dan Penambahan Beberapa Article Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Bertalian Dengan Perluasan Berlakunya Ketentuan Perundang-Undangan Pidana, Kejahatan Penerbangan, AndKejahatan Terhadap Sarana/Prasarana Penerbangan

Undang-undang No. 5/1997 tentang Psikotropika

Waluyadi. (2009). Kejahatan, Pengadilan dan Hukum Pidana. Bandung: Mandar Maju.

Wikipedia contributors. (2023, January 19). Hukuman mati. In Wikipedia. Retrieved from http://id.wikipedia.org/wiki/Hukuman_mati

Downloads

Published

31-01-2023

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.